Jumat, 29 Januari 2010

Kecemasan Ujian

بسم الله الرحمن الرحيم


Dari Jepretan
Pagi itu ane bener-bener deg-degan! Gimana enggak, langit udah terang dan di perjalanan ban motor bocor! Karena ngelindes karet pelapis kaki meja atau kursi yang masih ada murnya.

Waktu itu masih pagi, ane kira belum ada bengkel yang buka jam segitu (sekitar jam enam pagi). Mana hari itu pula dimulai TO UN 2010 dari provinsi! Dan ane belum belajar biologi! GASWAT!!

Hmm, sebenarnya ane bingung kenapa merasa secemas ini. Begitu juga pas ane SMP, mengetahui kenyataan banyak siswa yang stress karena UN. Klo UN pas SMP sih ternyata bisa dibilang mudah. Soal-soalnya sebagian besar soal-soal dasar. Gak ada soal-soal rumit yang pengerjaannya butuh lebih dari empat langkah dan gak terlalu mendalam.

Begitu juga klo ane liat ke soal TO kemaren. Walau ane sendiri gak yakin dapet nilai setengah, tapi ane bisa bilang tingkat kesulitan relatif soal nggak terlalu tinggi atau bahkan agak rendah.

Kesan seram lebih berpengaruh dari pada kesulitan soal. Itu yang ane simpulkan.

Perasaan takut yang gak di atasi, gak berkurang dari tahun ke tahun, lama-lama malah membuat yang merasakan menjadi pesimis. Merasa belajar pun percuma. Bukan percuma mengatasi UN, tapi percuma menghilangkan rasa takut!

Ditambah, sekarang para siswa diharuskan lulus.

Tekanan itu dateng dari sekolah atau lingkungan. Entah kenapa gak boleh gagal.

Well, emang gak boleh gagal sih, tapi maksud ane bukan sebagai motivasi dari diri, tapi 'gak boleh gagal' sebagai pandangan lingkungan. Jadi klo gagal UN seakan gak diterima, seakan jadi makhluk yang gak pantes.

Ane rasa ini yang bikin beberapa siswa pada tahun-tahun lalu berbuat nekat.

Ane teringat pas SMP. SMPnya swasta dalam pesantren dan basisnya tentu Islam. Saat mendekati masa-masa UN kayak gini, Mudir (Kepala Pesantren) memberi kata-kata penenang bahwa gagal UN bukan akhir dari segala-galanya.

Tapi bukan berarti kita boleh berleha-leha.

Gak boleh teralalu takut dan gak boleh terlalu santai.

------------
Alhamdulillah ternyata pelajaran pertama Bahasa Indonesia dulu baru Biologi, jadinya sehabis Bahasa Indonesia masih ada waktu dikit buat baca-baca.
Fuh... Nanti gak perlu buru-buru. Klo buru-buru malah celaka lagi! Na'udzubillah!
Dari Jepretan

Jumat, 15 Januari 2010

Aku Masih Diberi Nikmat, Padahal Banyak Berbuat Maksiat

بسم الله الرحمن الرحيم


Masih bernapas. Dan setelah pikiran itu terlintas, rasanya dada ini naik-turun beberapa kali lebih cepat karena bernapas dibanding ketika tidak sadar bahwa kita bernapas.

Sekali aku kuatkan hembusan napasku, mengenai telapak tangan yang kuhadapkan pada wajahku. Hangat.

Aku benar-benar bernapas, aku benar-benar masih hidup. Tapi, untuk apa? Melakukan dosa lagi? Dan berulang kali aku melakukan kesalahan, dosa, lebih banyak dari pada aku bertaubat.

Aku tahu ini salah, aku tahu harus kembali, tapi entah mengapa aku mengulanginya...

Sungguh iri melihat teman-teman yang menundukkan kepala saat berdoa awal pelajaran. Juga mereka yang menengadahkan tangan di masjid. Yang dosanya tak separah diriku.

Aku, rindu pada Dzat ke mana mereka meminta. Tapi dosaku membuatku enggan dan segan, akankah Ia menerimaku?

Kuhembuskan napas sekali lagi.

Allah masih memberiku indera sempurna untuk merasakan. Ia masih memberiku banyak nikmat, apakah ini istidraj??

Sebuah suara menjawab, anggaplah ini istidraj, sebenarnya kamu sudah melangkah mundur dari kebaikan lebih jauh.

Sungguhkah?

Ya, saat kamu melupakan bahwa kamu masih takut. Kamu masih memikirkan kemungkinan itu. Saat suatu ketika kamu lelah memikirkannya dan berpaling.

Saat ini Allah masih memberi nikmat sebenar-benarnya nikmat bahwa kamu masih memikirkan itu semua. Bahwa mungkin secara tidak sengaja kamu mendengar bacaan tilawah, membaca artikel, tidakkah kau merasa itu sebuah panggilan dari-Nya.

Jika kau tidak sadar, makin lama kamu makin berburuk sangka pada Rabbmu...


Astaghfirullah... Na'udzubillah!

Syukurlah kamu masih berdzikir. Kalau kamu tahu bahwa dahulunya Sahabat Umar Radhiyallah 'Anhu adalah salah satu yang mengubur anak perempuan hidup-hidup, penyembah berhala, dan dalam kejahiliyahan memakan sesembahannya sendiri. Tapi setelah masuk Islam, menyerahkan diri pada Allah, ia termasuk di antara sahabat yang paling utama, bahkan Khalifah Rasulullah, Amirul Mukminin kedua.

Anggaplah kamu lebih buruk dari itu, tidakkah kamu berbuat dzhalim padahal Allah masih memberi kesempatan jika kamu pesimis untuk kembali?

Saat enggan berdoa dan berharap, kamu telah sombong karena telah menyandarkan diri hanya pada diri atau sesuatu selain-Nya.

Betapa berdosanya kamu, kembalilah dan jangan malu. Rahmat-Nya sungguh luas!


Sabtu, 09 Januari 2010

Apdet Terakhir Pas Liburan Transisi Tahun

بسم الله الرحمن الرحيم


"Grup Sejuta Facebooker mendukung..."

"Gerakan Netter..."

"Gerakan Sejuta Facebooker Menolak..."

Gak asing, apalagi akhir-akhir ini emang sering ada kasus yang memicu adanya grup kayak gini di Facebook. Kayak kasusnya Bu Prita, Nek Minah, pertarungan antara dua jenis reptil, nolak UN, dll...

Salah satu dampak perkembangan teknologi, makin mudahnya kita menyuarakan dan menggalang suara tersebut apalagi yang sangat terlihat jelas.

Secara pasti memudahkan langkah mendukung individu tertentu atau membuat pemerintah memutuskan sesuatu, walau belum tentu akan terlaksana.

Tapi, kadang gerakan yang diadakan gak semuanya benar apalagi bagus. Mungkin untuk sekarang ane sendiri ngasih contoh gerakan nolak UN. Bukan berarti ane pinter atau berpendapat UN sekarang udah bener, tapi klo UN dihapus juga kurang bagus kan. Iya sih, arti gerakan tersebut gak mesti menghapus UN total.

*apdet*
mungkin ini termasuk grup yang agak aneh


kebebasan memang boleh, tapi... ane pribadi merasa ada yang salah klo kayak gini.
*apdetan selese :) mari kembali berkatifitas*

Tapi jadi ketahuan nih, liburan keseringan Facebookan. Padahal setelah liburan ini adalah masa-masa bersiap menghadapi ujian, payah bener ane...

Fuh, mungkin untuk ini juga butuh gerakan: "Gerakan Pelajar Indonesia Cuti Online untuk Menghadapi Ujian" gimana? :D

Tapi yang jelas ane gak bisa mulai. Kenapa?

Yah, nanti ane yang bikin, ane juga orang pertama yang ngelanggar lagi :P

Bagaimana pun, sulit meninggalkan internet seratus persen walau hanya pada masa pra-ujian sampai ujiannya. Apalagi tugas sekolah nanti pasti banyak yang membuat harus ketemu ama internet. Bagaimana kita mengaturnya saja...

Minggu, 03 Januari 2010

Asik juga Ngeblog Itu...

بسم الله الرحمن الرحيم


Ada lomba nih! Bikin artikel blog tentang manfaat blogging. Nyampe 10 Januari 2010. Mau ikutan liat di halaman ini!
Alhamdulillah, di awal tahun ane dapet awward. Tersenyum melihat pesan tertinggal di buku tamu dari seorang blogger unik dilihat dari tulisan dan bahasanya. Kak Bri, sahabat prestasi baik hati yang selalu ceria, senyum dan semangat mengeluarkan jurus-jurus maut *ciaatt* diikuti efek latar seru *KabooMMss WoooZZzz (efek dar dar dar suara kembang api)*.

Salah satu hal yang hanya ada di blogosphere, berbagi awward persahabatan seperti ini. Menjalin silaturahmi walau hanya lewat dunia maya. Nggak jarang yang ngadain ketemuan langsung di dunia nyata lewat kopi darat (jujur, ane penasaran kenapa pertemuan di dunia nyata disebut 'kopi darat'). Seringkali kumpulan blogger ini tergabung dalam satu ide, visi dan misi, kemudian melakukan tindakan nyata upaya berkarya sebagai blogger Indonesia. Baru-baru ini juga ada kasus berhubungan peraturan ekspresi dunia maya dan lagi-lagi blog menjadi salah satu media penyalur aspirasi penyumbang motivasi dan dukungan pada pihak yang seharusnya bebas.

Blog menjadi sarana menulis paling menarik bagi ane karena secara bebas tapi tetap dalam aturan bisa mengeluarkan apa yang terlintas dalam pikiran walau tidak terlalu berharga. Paling tidak lumayan berharga di blog sendiri. Belum lagi ternyata banyak blogger baik yang mau memberi komentar terhadap tulisan-tulisan ane yang... ah, gak usah disebut deh, malu!

Eh, lupa! Komentar tadi kadang ada yang ngasih semangat juga ternyata!

Fuh, emang asyik blogging tuh. Ngisi waktu pas liburan kemaren dan sekarang juga (Bekasi masuk tanggal 11 Januari).

Jalan-jalan di blogosphere, kagum juga ama yang bisa dapet penghasilan dari ngeblog. Ane belum berani melangkah ke sana, tapi ada semangat untuk mencoba. Entah kapan mulai. Kalah ane sama blogger yang lebih muda, sekarang masih SMP, udah terjun di bisnis onlen. Namanya Harun Rizal.

Mereka hebat, tahu langkah-langkah untuk memopulekan blog dan artikel mereka dan ane kira mereka berhasil. Dengan tip dan trik SEO yang seru dan unik.

Hmm, ane melihat SEO mengajarkan dan membiasakan kita hal-hal yang lumayan bermanfaat. Ane pernah posting hal ini di artikel 'Pendidikan dari SEO' yang seadanya. Di situ ane tulis beberapa hal seperti salah satu trik SEO: memberi 'perlakuan' khusus terhadap kata kunci yang kita tembak dalam postingan kita. Maksudnya 'perlakuan' adalah menebalkan atau memiringkan kata. Dan, memang sepertinya kebanyakan keyword adalah kata-kata unik, bahkan asing yang dalam penulisan Bahasa Indonesia yang baik diberi 'perlakuan' tadi. Selain itumenempatkan kata kunci pada awal dan akhir postingan juga pas sama ilmu yang ane dapet di sekolah, bahwa untuk mencari gagasan utama suatu tulisan bisa kita lihat di awal atau akhir. Dan ane coba itu lewat blog! Nyoba-nyoba lewat layanan gratisan dengan hasil gak mengecewakan!

Khusus untuk beberapa layanan blog, kita bisa berkreasi dengan tema atau latar blog. Memaksa untuk memelajari kode-kode html sederhana bagi yang penasaran. Mengembangkan imajinasi dan berkarya membuat template yang keren. Fuh, itu susah! Ane sih baru make templet bikinan orang.

Lewat blog kita juga bisa berkompetisi. Tentu, lewat ajang perlombaan blog. Terkadang yang dinilai adalah isi, berkaitan dengan momen tertentu suatu waktu. Dalam hal ini, ane salut sama Neng Ratna yang tulisannya unik dan dia juga udah banyak prestasinya di dunia blogosphere ini selain prestasinya yang lain. Di lain ajang, yang dinilai adalah peringkat dalam daftar hasil pencarian Google dengan kata kunci tertentu. Well, seringkali kata kunci yang dilombakan adalah kata-kata motivasi atau sebuah pernyataan untuk berjuang.

Banyak hal menarik dan bermanfaat dari blogging. Banyak yang terlewat oleh kepala ane, sekalinya nyangkut, banyak yang mandek pas pengen nulisinnya. Tapi lewat blog ini juga kita belajar meminimalisir ide yang gak tersampaikan sehingga ide kita terekspresikan semaksimal mungkin.