بسم الله الرحمن الرحيم
Miris.
Sedih, gelisah berkalut-kalut!
Setiap hari yang kudengar dan kubaca berita, hampir seluruhnya hal-hal buruk tentang atau yang terjadi di negeri ini.
Pincang. Sangat tak berimbang.
Di sana anak negeri menyetak prestasi gemilang, sedang di sini berbagai keributan terjadi tak keruan.
Indonesia butuh, tidak, kitalah yang butuh generasi penerus yang dapat memperbaiki keadaan negeri ini.
Tapi hatiku lemas kala melihat teman-temanku yang guling-gulingan saat menghadapi kenyataan tak lulus ujian. Walau pun mereka disebut sebagai siswa terbaik di sekolahnya, apakah selemah itu diri mereka??!
Walau aku lulus dengan cara yang dipertanyakan, tapi aku bangga dengan beberapa sahabat yang kukenal di mana mereka telah siap mental menerima kegagalan. Mereka siap! Dan mereka menolak mengikuti arus yang mengarah ke kubangan...
Noda kini tak segan menempel di sekolah-sekolah tempat para pemuda disiapkan untuk membangun negeri. Lantas, mau dibawa ke mana negeri ini??
Ya, aku pun menyadari dan mengakui, bahwa diri telah terluka borok akhlaq dan mental. Aku pun bingung, saat ingin memperbaiki idealisme, kutemukan kebanyakan mereka beridealisme duit.
Hanya beberapa orang yang masih teguh. Kebanyakan mereka masih 'hangat' baru diwisuda, baru keluar dari tempat idealisme mereka menguat, universitas.
Hmm. Mungkin di sanalah tempat berada orang-orang beridealisme tinggi membangun negeri. Universitas-universitas, jenjang yang akan kutempuh.
Tapi kemudian aku ragu. Bukankah para 'pemain' di belakang berbagai institusi yang kini terkenal 'kotor' pun belajar di universitas juga? Yah, nyatanya lama kelamaan sebagian besar mereka kehilangan idealisme karena menghadapi 'dunia sesunguhnya'.
Kini aku pun memimpikan perguruan tinggi idaman. Perguruan tinggi terbaik untuk aku belajar. Ya, perguruan tinggi dengan pendidikan bagus dalam akademis dan kepribadian serta dapat memelihara idealisme almameternya sehingga apa yang ilmu yang diterima bisa berguna bagi bangsa, bukan malah untuk mengakal-akali rakyat.
Perguruan tinggi yang juga mengadakan kegiatan untuk memupuk idealisme sehingga motivasi lulusannya adalah kesejahteraan orang banyak.
Perguruan tinggi dengan fasilitas cukup, karena kupikir seharusnya kita juga diajari untuk tidak manja dan cengeng. Tapi bukan berarti fasilitas seadanya karena kita juga harus 'melek' teknologi dan tanggap tuntutan zaman.
Perguruan tinggi yang ikut andil dalam memajukan masyarakat secara luas dan bijaksana dalam menuntut atau menyikapi pemerintah (bukan dengan demo melulu yang sering tanpa hasil malah banyak kerugian).
Perguruan tinggi favorit Indonesia, ya, Indonesia! Bukan perguruan tinggi favorit masyarakatnya, karena saat ini kita teracuni oleh gengsi.
Perguruan tinggi yang benar-benar mencetak manusia-manusia yang membangun negeri dan terus bejuang walau sering diacuhkan.
Dan, inilah Universitas Islam Indonesia yang mengadakan Lomba Blog UII. Kuharap dasarnya adalah menghias diri dan bersama universitas-universitas lain sehingga dapat menjadi institusi pendidikan tulang punggung kemajuan.
Langkah yang diambil Universitas Islam Indonesia untuk menyaring ide dan opini sehingga terbentuk konsep demi terwujudnya perguruan tinggi idaman, tulang punggung kemajuan.
Melalui Lomba Blog UII ini kusuarakan apa yang terlintas dalam pikiran walau berantakan dalam penyusunan...
Dan kuharap suatu saat nanti aku dan saudara-saudaraku dapat memajukan negeri...