Selasa, 10 Agustus 2010

Pertanyaan Iseng untuk Mbah

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Jepretan
Assalamu'alaikum :D

Di Kebumen ana banyak refreshing karena masih banyak hijau-hijauan menghampar. Apalagi suatu haru ana pernah minta jalan agak ke atas berama Mbah. Di atas, ana melihat bukit lain di kejauhan yang terselimuti kabut. Malam harinya juga indah. Bintang-gemintang di langit terlihat lebih banyak dan lebih indah dari pada di Bekasi (iyalah!). Ana berniat mengambil gambar langit di waktu shubuh tapi sayang tidak ada kamera yang pas.

Hmm, selain itu dan berkumpul bersama Mbah dan kerabat ndak ada yang istimewa untuk diceritakan, kecuali...

Sebuah ide iseng terlintas di benak ana yang dahulu pernah muncul. Dahulu ide ini ditujukan untuk orang tua ana, tapi jadi penasaran gimana kalo ditujukan ke Mbah.

So, ide isengnya adalah: minta diceritakan bagaimana Mbah Putri bertemu Mbah Kakung dahulu, haha!

Dan seperti sudah ana duga sebagaimana permintaan ini ana tujukan ke orang tua ana dahulu, pembukaan dari yang ditanya adalah sebuah tawa renyah. Entah apakah tawa tersipu malu, tawa gembira karena bisa menyampaikan kisah indah mereka yang layak dibagi, atau tertawa karena keluguan sang penanya (gak mungkin).

Lalu Mbah Putri bercerita bagaimana waktu dahulu sebagai anak perempuan, banyak juga laki-laki yang tertarik dengan beliau. Setelah mencapai usia siap untuk menikah, Orang tua beliau (Mbah Buyut ana) ndak ingin Mbah Putri diboyong suaminya kelak ke kota lain. Harus di Krakal. Oleh karena itu ada beberapa lamaran yang ditolak.

Kemudian Mbah Kakung bercerita bahwa pertama kali beliau melihat Mbah Putri itu ketika sedang berada di sebuah kantin yang Mbah Putri sebagai pelayannya.

Selanjutnya sampai bagaimana Mbah Kakung datang melamar Mbah Putri ndak mereka ceritakan. Yah, sebagaimana orang tua lainnya yang sayang kepada cucu, mereka menambahkan nasehat tentang cinta kepada cucunya ini :)

Bahwa dahulu sebelum menikah Mbah Putri ndak pernah senggolan sekali pun dengan laki-laki yang bukan mahram. Ndak seperti sekarang yang serba bebas...

Ana pikir memang demikian. Terlalu mudah menyikapi cinta. Sehingga dengan mudahnya mereka menyatakan kemudian memulai sebuah 'hubungan'. Karena gak matang menyikapinya pula sekarang lebih banyak dan sering terjadi masalah yang kemudian masalah itu dianggap enteng dalam pernikahan. Wallahu A'lam...

Tentang cinta ini, ana suka kasihan oleh status-status atau tweet-tweet yang merasakannya. Curhatan tentang keadaan mereka yang dibikin gelisah oleh cinta...

Kadang ana suka seneng melihat status mereka yang mengindikasikan 'bangkit'nya mereka dari rasa gelisah. Tapi kadang suka tiba-tiba menulis bahwa mereka kembali diterpa gelisah.

Hmm, padahal menurut ana cinta sejati adalah salah satu sumber kebahagiaan dan kekuatan motivasi dalam hidup.

Entahlah, tapi klo mau nasehat tentang cinta, ana ada beberapa saran. Coba klik link ini:

Bila cinta menyapa

Cinta Sejati

Senin, 02 Agustus 2010

Jogja!!!

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Jepretan


Assalamu'alaikum. Alhamdulillah sekarang ana udah di Jogja. Belum pindah, sih. Ana ke sini hanya untuk tes AAI atau Asistensi Agama Islam. Tapi bukan berarti ana balik lagi sehabis tes. Ana bakal ke Kebumen, rumah Mbah sembari nunggu Ayah dan Ibu datang.

Manja?

Ya, ana rasa. Tapi bagaimana lagi karena mereka juga yang meminta seperti demikian.

Alhamdulillah ana mendapat suasana yang enak.

Pagi sebelum berangkat ana menengok sekolah sekalian mengantar buku untuk seseorang yang ana kenal di IEC lalu dia ternyata masuk sekolah SMA tempat ana juga. Udah lumayan lama gak ketemu. Pas nyampe gerbang tiba-tiba ana dengar dia manggil nama ana. Hmm, sesaat ana kira mungkin dia siswa kelas dua atau tiga yang sudah kenal ana. Tapi anak kelas dua atau tiga yang kenal ana laki-laki semua. Ana juga rada pangling ngeliat dia pake kerudung. Di IEC dia gak pernah make kerudung dan penampilannya rada tomboy soalnya. Karena itu setelah sadar dan mengenali pun ana jadi agak susah ngomong.

Tapi pas dia manggil ana serasa udah kenal lama dan ngerasa (entah bener atau karena GR) dalam panggilannya itu untuk orang yang kenal lama juga. Entahlah.

Setelah menyerahkan bukunya ana langsung pergi ke stasiun. Rame juga. Mungkin karena hari kerja. Gak ada yang istimewa sepanjang perjalanan kecuali ana ketemu Kakak Alumni SMA yang mau mendaftar UGM. Namanya Kak Utomo. Subhanallah, ana kaget! Walau sebenarnya sehari sebelumnya udah ngobrol tentang akan kepergian beliau ke Jogja, tapi ana gak nyangka sekereta dengan beliau apalagi hanya beda satu gerbong. Setelah itu kami ngobrol beberapa saat. Orangnya semangat, hehe.

Ohya, dalam perjalanan ini ana menjama' sholat dzuhur dan ashar di waktu dzuhur. Dahulu ana penah bepikir bahwa lebih utama sholat di waktunya termasuk ketika berada di atas kendaraan. Ternyata Rasulullah memang pernah sholat di atas kendaraan tapi tidak untuk sholat wajib. Jadi untuk sholat wajib lebih baik jika kita mendapatkan waktu luang sebelum naik atau setelah turun kendaraan untuk menjama' antara dua sholat di waktu yang kita bisa.

Sekian dulu. Ana mau nyari makan dulu! Hehe. Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh!!!